Bulukumba, Targeticw.com – Menanggapi pemberitaan terkait dugaan pencemaran nama baik, istri Kepala Sekolah SLBN 1 Bulukumba akhirnya menyampaikan permintaan maaf melalui pesan WhatsApp yang dikirim oleh Kepala Sekolah SLBN 1 Bulukumba, Minggu (03/11/2024).
Kepala Sekolah SLBN 1 Bulukumba, A. Muhammad Rusli, S.Pd.I., MM, Gr., menyatakan bahwa insiden yang melibatkan istrinya dan seorang guru pengajar di SLBN 1 Bulukumba telah menimbulkan ketegangan. Ia, bersama istrinya yang berinisial AM, menyampaikan permintaan maaf secara pribadi.
“Saya, AM, dengan ini memohon maaf kepada semua pihak dan keluarga yang terkait atas komentar yang saya tuliskan di akun SLBN 1 Bulukumba. Komentar tersebut muncul karena perasaan cemburu dan informasi yang keliru yang saya terima. Hal ini menjadi pelajaran bagi saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Dengan permohonan maaf ini, saya berharap masalah pencemaran nama baik dapat diselesaikan dengan baik. Semoga kita semua diberi kesehatan dan diampuni oleh Allah atas segala kekhilafan,” ujar AM.
Sebagai kepala keluarga dan kepala sekolah, Rusli merasa bertanggung jawab atas kejadian ini. Ia menyebut telah berusaha menghubungi dan mengonfirmasi NH terkait dugaan kesalahpahaman antara NH dan istrinya, AM.
“Apapun yang dilakukan oleh istri saya merupakan tanggung jawab saya sebagai kepala keluarga. Baik buruknya peristiwa ini, saya bertanggung jawab, dan meski saya tahu ia melakukan kesalahan, saya meminta dia untuk meminta maaf. Saya tegaskan agar dia meminta maaf, dan itu sudah dia lakukan. Saya juga telah menyampaikan padanya bahwa setelah permintaan maaf ini, sebaiknya masalah ini tidak berlanjut lagi,” kata Rusli.
Rusli juga berharap setelah kembali dari kegiatan kompetisi di Makassar, ia akan mengambil tindakan lebih lanjut sebagai kepala kantor, bukan sebagai kepala keluarga, dengan tujuan menciptakan suasana yang aman dan damai di lingkungan sekolah.
“Saya akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan, namun kali ini sebagai kepala kantor, bukan kepala keluarga. Saya ingin memastikan sekolah ini menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi semua guru. Sekolah tidak pernah membeda-bedakan siapa pun. Sebagai kepala sekolah, saya juga bertanggung jawab untuk membina seluruh staf tanpa mencampuri urusan pribadi,” tegasnya.
Namun, menanggapi permintaan maaf tersebut, NH, yang dikonfirmasi melalui WhatsApp, menyatakan bahwa dirinya belum bisa begitu saja menerima permintaan maaf dari AM. NH menegaskan bahwa ia akan menunggu proses hukum terkait pengaduannya mengenai dugaan pencemaran nama baik dengan tudingan “pelakor” di SLBN 1 Bulukumba.
“Saya rasa permintaan maafnya sudah terlambat, karena ini adalah masalah pencemaran nama baik. Laporan saya sudah masuk, dan saya akan membiarkan proses hukum berjalan sesuai ketentuan. Apapun hasilnya, kita serahkan pada proses hukum terkait pencemaran nama baik,” ujar NH.